nusakini.com-- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan Seminar Forum Ekonom Kementerian Keuangan di Plaza Hotel Lion, Manado, Sulawesi Utara kemarin.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Jimmy Posangi, wakil rektor Universitas Sam Ratulangi ini dihadiri sekitar 130 peserta terdiri dari perwakilan instansi pemerintah daerah, mahasiswa, asosiasi dan akademisi. 

Direktur Penyusunan APBN Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kunta Wibawa menuturkan bahwa untuk menjaga kredibilitas APBN ada tiga faktor yang menentukan yaitu penerimaan, belanja dan pembiayaan. "Kredibilitas APBN harus terus dijaga agar sebagai instrumen fiskal mampu mendorong perekonomian dan mendapat kepercayaan publik dan pasar", tegasnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk mengurangi ketimpangan salah satunya dengan infrastruktur. "Dengan infrastruktur yang bagus, daya saing dan produktivitas meningkat, bersaing dengan import, tenaga kerja naik, akibatnya ketimpangan berkurang", tambahnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Analisis Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Ferry Irawan menyatakan bahwa transaksi, hubungan antar pulau di Indonesia itu penting agar bisa memberi manfaat maksimal secara nasional. "Makin besar connectivity suatu daerah, maka manfaat yang diterima dari satu daerah bisa tumbuh ke daerah lain", tambahnya. 

Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi bisa di atas 7% karena struktur ekonomi Sulawesi terdiversifikasi dibanding pulau lain, ketergantungan dengan komoditas relatif minimal. "Kontributor utama pertumbuhan ekonomi ada sektor kontruksi, perdagangan dan sektor lain menjadi penopang ekonomi di Sulawesi", tambahnya. 

Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri oleh para narasumber lainnya yaitu Ekonom Kemenkeu Sulawesi Utara Noldy Tuerah dengan moderator dosen dari Universitas Sam Ratulangi Hizkia Hendrick David Tasik. (p/ab)